Menggambar Ikan Di Akuarium

Daftar Ikan Hias Predator yang Cocok Dipelihara

Ikan Arowana adalah ikan predator yang elegan dengan bentuk tubuh yang memanjang dan sisik yang mengkilap. Ikan ini memiliki sifat agresif, terutama terhadap ikan yang lebih kecil. Arowana juga terkenal sebagai ikan yang mahal dan menjadi simbol keberuntungan di beberapa budaya Asia.

2. African Tiger Fish

Ikan ini memiliki tubuh yang besar dan gigi tajam, membuatnya sangat cocok untuk akuarium predator. Ikan ini bisa tumbuh besar dan menunjukkan perilaku yang agresif.

3. Ikan Red Tail Catfish

Ikan Red Tail Catfish atau ikan lele ekor merah adalah salah satu ikan predator yang populer. Ikan ini memiliki ukuran tubuh yang besar dan mampu tumbuh hingga satu meter jika diletakkan di akuarium besar.

Snakehead adalah ikan predator yang dikenal karena bentuk tubuh yang menyerupai ular dan perilakunya yang ganas. Ikan ini bisa memangsa ikan lain dalam akuarium jika tidak ditempatkan dengan baik.

Ikan Oscar adalah salah satu jenis ikan predator yang cukup populer di kalangan pecinta akuarium. Keindahan warna tubuhnya yang mencolok dan pola warna yang menarik membuatnya menjadi pilihan favorit bagi banyak penggemar ikan hias.

Namun, ikan Oscar terkenal dengan perilaku agresifnya dan dapat tumbuh hingga 30 cm. Ikan ini juga memiliki sifat teritorial, sehingga perlu ditempatkan di akuarium yang besar dengan jumlah ikan yang terbatas.

Flowerhorn adalah ikan yang dikenal dengan benjolan besar di kepalanya dan warna tubuh yang cerah. Ikan ini memiliki sifat agresif dan membutuhkan ruang luas untuk bergerak.

Bobo.id - Apakah kamu memiliki akuarium ikan hias di rumah?

Ikan apa saja yang kamu pelihara di dalam akuarium? Apakah kamu memelihara ikan arwana?

Tahukah kamu? Ikan arwana Asia adalah ikan akuarium termahal, lo.

Kita cari tahu sebabnya, yuk!

Ikan arwana disebut juga sebagai ikan naga atau dragon fish. Dalam bahasa Inggris, ia juga dikenal dengan nama Asian Arowana.

Ikan arwana disebut sebagai ikan naga karena gerakannya saat berenang.

Saat ikan arwana berenang, gerakannya dianggap mirip dengan gerakan naga yang sedang terbang.

Baca Juga : Serba-serbi Nazar Boncugu, Mata Iblis Simbol Keberuntungan dari Turki

Ikan arwana adalah ikan air tawar yang berasal dari Asia Tenggara.

Sampai pertengahan abad ke-20, ikan ini tidak dipamerkan di akuarium, lo.

Sebelumnya ikan ini ditangkap untuk dikonsumsi.

Ikan Arwarna Mulai Dipelihara

Kemudian di tahun 1967 ada seorang pedagang akuarium yang melihat ikan arwana di sebuah pasar di Malaysia.

Karena menganggap bentuk ikan ini unik, ia mencari arwana untuk dipelihara.

Sampai akhirnya di tahun 1980-an, budaya memelihara ikan arwana ini tersebar sampai ke Taiwan dan akhirnya seluruh wilayah Asia.

Ikan arwana memiliki beragam jenis warna. Bagi sebagian budaya dan kepercayaan di Asia, ikan arwana yang berwarna merah melambangkan keberuntungan.

Baca Juga : Sepatu Kuda Dianggap Sebagai Simbol Keberuntungan, Kok Bisa?

Sementara ikan arwana yang berwarna emas dianggap melambangkan kemakmuran.

Akhirnya, ada kepercayaan bahwa memelihara ikan arwana membawa keberuntungan dan kemakmuran.

Ikan arwarna yang keemasan dianggap sebagai simbol kemakmuran

Inilah yang membuat ikan arwana diidamkan banyak orang dan harganya menjadi mahal. Terutama ikan yang sudah dewasa.

Ikan Arwana yang Mahal

Peternak ikan arwana pun jadi banyak yang memperkenalkan ikan dengan campuran warna yang baru.

Baca Juga : Walau Keduanya disebut Landak, Ini Bedanya Hedgehog dan Porcupine

Harganya bisa mencapai ribuan dolar, lo. Mulai dari 1.400 dolar sampai 12.000 dolar Amerika.

Namun, ada jenis ikan arwana yang sangat mahal, yaitu ikan arwana albino! Harga ikan arwana albino bisa mencapai 300.000 dolar Amerika.

Wah, kalau saat ini dirupiahkan, jumlah itu lebih dari 4 milyar rupiah, lo.

Orang-orang rela membeli ikan arwana dengan harga mahal sebagai koleksi dan simbol keberuntungan.

Namun, karena di tahun 1990-an ikan ini ditangkap secara besar-besaran untuk dipelihara di akuarium, populasi nya di alam liar jadi menurun.

Bahkan, menurut daftar merah IUCN, saat ini populasi ikan arwana memiliki status engangered (EN) atau terancam, lo.

Baca Juga : Spesies yang Terancam Dicatat oleh IUCN, Apa Saja Kategorinya?

Lihat video ini juga, yuk!

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi

MOMSMONEY.ID - Setiap orang yang memelihara ikan hias di akuarium tentu mendambakan ketenangan. Namun, ini tidak selalu berjalan sesuai yang diharapkan karena ikan hias juga dapat berkelahi satu sama lain.

Ikan bisa bertarung karena berbagai alasan. Sebagian besar disebabkan perebutan wilayah. Alasan lainnya adalah kawin, terlalu banyak ikan dalam akuarium, atau rasio jenis kelamin ikan atau spesies ikan yang tak imbang.

Setelah Anda mengetahui beberapa penyebab umumnya, Anda dapat melakukan pencegahan terhadap perkelahian ini. Dilansir dari Aquarium Genius, ini cara mengatasinya.

Baca Juga: Ikan Hias di Akuarium Suka Berkelahi? Ini Kemungkinan 4 Penyebabnya!

Penelitian Spesies Ikan yang Akan Dipelihara

Ini adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah perkelahian atau agresi. Dengan meneliti spesies ikan yang Anda rencanakan untuk ditambahkan dalam akuarium, akan menghindarkan perkelahian ikan yang bisa mematikan.

Sebab, perlu diketahui tidak semua spesies ikan cocok hidup bersama dalam satu lokasi. Pastikan Anda membeli dari toko ikan hias yang berkualitas dan jujur. Mereka pasti akan memberi tahu Anda ikan mana yang dapat hidup dengan baik ketika bersama.

Kendati demikian, pengetahuan tentang spesies ikan yang akan Anda beli tetap perlu Anda ketahui.

Ketika Anda melihat ada ikan yang mengganggu ikan lain, baik mengejar, menyeruduk, maupun menggigit, ini jelas bukan hal yang menyenangkan. Anda perlu memisahkan ikan ke akuarium terpisah untuk memberinya “waktu istirahat” hingga beberapa waktu.

Tak diketahui mengapa, tetapi ini selalu menjadi cara yang berhasil. Setelah beberapa hari tinggal di tangki terpisah, masukkan lagi ikan bersama. Namun, tidak semua kasus kembali dengan damai. Terkadang ikan yang menjadi korban harus tetap dipisahkan untuk keselamatan dirinya.

Rasio jumlah jenis kelamin ikan atau spesies ikan yang tidak imbang dapat menyebabkan pertengkaran. Maka, cara yang tepat untuk mengatasinya adalah mengganti atau menambahkan ikan. Setidaknya, Anda memiliki lebih dari dua spesies ikan dalam satu akuarium untuk membantu mengalihkan perhatian.

Mereka akan mengalihkan perhatian mereka ke jenis mereka sendiri atau ikan lain.  Ikan dalam jumlah yang lebih banyak (dalam akuarium yang besar tentunya), akan menunjukkan sedikit agresi.

Baca Juga: Hal-Hal yang Dapat Menyebabkan Ikan Akuarium Ogah Makan

Mengatur Ulang Isi Akuarium

Ini dilakukan ketika akuarium Anda adalah sumber masalah dari ikan yang agresi dan berkelahi. Misalnya, kepadatan ikan, kurangnya lokasi bersembunyi, dan dekorasi yang mengganggu ikan. Terutama bagi ikan-ikan yang bertelur.

Mainan visual yang memiliki cermin di dalamnya, atau cermin yang ditempatkan di dekat akuarium sebaiknya dilepaskan. Sebab, beberapa ikan hias seperti ikan cupang dikenal agresif menanggapi refleksi dirinya sendiri. Ini juga menghindarkan ikan dari pemicu stres yang membuatnya menyerang mainan atau pantulannya di cermin.

Pemberian Makanan yang Cukup

Perkelahian ikan juga dapat disebabkan oleh kurangnya pemberian makanan, sehingga mereka saling berebut. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengetahui dengan pasti kebutuhan pakan ikan untuk setiap spesies dan ukurannya.

Memperhatikan setiap ikan saat sedang memberi makan juga perlu dilakukan untuk memastikan semua ikan mendapatkan makanan dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Waktu Membaca:2 Menit, 33 Detik

Serba – serbi, (KT) – Ikan hias predator kerap hadir dengan keunikan bentuk tubuh dan warna yang menarik. Memilih jenis ikan predator yang tepat memerlukan pemahaman mengenai karakteristik masing-masing spesies dan kebutuhan mereka di dalam akuarium.

Walaupun tidak semua orang tertarik memelihara ikan hias predator dalam akuarium rumahnya. Namun, bagi sebagian kolektor ikan, memiliki ikan dengan sifat agresif justru menjadi daya tarik tersendiri.

Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa jenis ikan hias predator yang direkomendasikan untuk akuarium menurut beberapa sumber. Apa saja?

Adapun Cara Memelihara Ikan Hias Predator

Memelihara ikan hias predator di dalam akuarium bisa menjadi pengalaman yang menarik dan menantang. Simak cara memelihara ikan hias predator yang benar menurut beberapa sumber dalam artikel ini.

1. Memilih Akuarium yang Tepat

Akuarium yang besar dan luas adalah salah satu syarat utama dalam memelihara ikan predator. Menurut Aqueon, ikan predator cenderung memerlukan ruang yang lebih luas untuk bergerak dan menunjukkan perilaku alaminya. Selain itu, filtrasi yang baik juga sangat diperlukan untuk menjaga kualitas air tetap optimal.

2. Perhatikan Pola Makan dan Nutrisi

Ikan predator memiliki pola makan yang berbeda dari ikan hias biasa. Menurut Aquarium Source, mereka memerlukan makanan yang tinggi protein seperti ikan kecil, udang, atau makanan khusus yang sudah diformulasikan untuk predator. Pemberian makanan yang tepat akan membantu ikan tetap sehat dan aktif.

3. Pengendalian Agresivitas Antar Ikan

Menggabungkan beberapa ikan predator dalam satu akuarium bisa menjadi tantangan tersendiri. Menurut HubPages, penting untuk memahami karakteristik masing-masing spesies agar tidak terjadi konflik atau bahkan perkelahian di dalam akuarium. Penempatan dekorasi yang tepat, seperti bebatuan atau tanaman, dapat membantu membatasi wilayah teritorial masing-masing ikan. (Red)

Semua pembelian ikan dari PD. HENGKIRED dilindungi garansi sebagai berikut.....

Arwana dipush makan supaya sumo, punggung naik...

1. UKURAN 10-12 CM : PAKAN TERBAIK....

banyak yang bertanya, apa beda bestgen dan champion? pada dasarnya 1 indukan....

1. Rendam akuarium baru hingga penuh dengan campuran garam ikan 5-10% selama 3 hari....

1. Setelah anda menyelesaikan pembayaran, maka ikan kami puasakan dan disiapkan....

Siapa pun yang memelihara arwana pasti dengan bangga akan menempatkan ikannya di kuarium terbaik. Agar keanggunan itu terpantul maksimal, maka hanya seekor arwana saja dalam satu akuarium. Jangan meletakkan akuarium di dekat dinding (tembok) apalagi sampai menempel. Sebab bila arwana melihat serangga seperti kecoa atau cecak di dinding, ia akan melompat dan menyeruduk dinding kaca aquarium, sehingga bisa luka. Perhitungkan besar akuarium dengan besar ikan, agar ikan bisa bergerak bebas dan meluncur di ruangan yang cukup. Beri penerangan yang memadai. Untuk mengontrol suhu air (27-30 derajat Celcius), sebaiknya dipasang termometer di dinding akuarium dan ujungnya tercelup ke air. Ukur pH sekurangnya seminggu sekali.

Background / Latar Belakang:Aquarium dianjurkan menggunakan latar belakang berupa gambar / sticker / cat. Warna menurut selera. Namun sebagian besar hobbies menggunakan warna latar sesuai jenis arowana yang dipelihara, misalnya:

* Super Red = Latar hitam

* Golden Cross Back = Latar hitam

* Red Tail Golden = Latar biru / putih

* Bandjar Red = Latar biru / putih

* Silver = Latar hitam / biru

Meskipun tidak ada patokan, sebaiknya arwana diberi makan 3 – 4 kali sehari. Dibutuhkan 8-10 ekor jangkrik sehari. Sebelum diberikan, kaki belakang jangkrik yang bergerigi dipotong dulu, agar tidak menggores kerongkongan arwana. Harus diusahakan agar makanan tidak tersisa di aquarium. Jangkrik, kelabang, kecoa dan udang, mengandung zat karoten dan kitin yang bisa memberi efek sisik yang indah, cerah dan mengkilap pada arwana.

Selain suhu dan pH, maka kualitas air juga dijaga dengan membuang kotoran air yang berasal dari kotoran ikan itu sendiri dan sisa makanan. Dengan saringan, kotoran bisa diangkat, sedangkan kotoran yang mengendap di dasar akuarium disedot dengan selang. Melakukannya harus pelan-pelan agar ikan tidak stres akibat air berguncang hebat. Setiap tiga bulan akuarium dikuras total dan kaca harus bebas dari lumut, dan sabuni dinding akuarium dan bila sudah, keringkan dengan sinar matahari, agar jamur dan bibit penyakit mati. Air baru dalam akuarium harus diendapkan dulu 24 jam sebelum ikan dimasukkan kembali ke akuarium. Kandungan oksigen dalam air harus dijaga dengan memasang aerator yang sekaligus berfungsi sebagai pompa dan saringan kotoran.

Menggabung Arwana dalam Satu Akuarium

Yang ideal dua ekor arwana dicampur ketika masih kecil. Namun bila sudah dewasa umumnya bisa asalkan akuarium diberi sekat kaca. Bila kedua ikan terlihat marah dengan membuka mulut lebar-lebar, berarti keduanya tidak akur. Bila dalam seminggu tidak ada perubahan, berarti mereka tidak cocok. Ambil ikan yang lain, lakukan cara serupa, bila tidak memperlihatkan kemarahannya, berarti cocok, pelan-pelan kaca sekat dilepas. Amati seksama. Bila keduanya tidak saling mengejar. Berarti mereka bisa hidup damai.

Setiap minggu, seekor arwana diberi makanan tambahan 2-3 ekor kadal yang tidak terlalu besar dan setiap dua minggu diberi tiga ekor kelabang. Kelabang atau lipan ini termasuk makanan favorit arwana, sehingga harus hati-hati memberikannya. Jika setiap hari diberi kelabang, maka arwana akan enggan memakan jangkrik atau kodok sekali pun. Dia hanya mau makan kelabang.

Namun begitu, seekor ikan arwana memburu kelabang di dalam air adalah sebuah atraksi menarik di dalam akuarium Anda. Karena kelabang mampu bergerak sangat cepat meskipun di dalam air, maka arwana pun harus mempertontonkan ’’kemahirannya” berburu makanan. Ia akan meliuk-liuk dan terus mendesak kelabang, sampai akhirnya bisa menangkap dan menelannya.

Arwana juga mau makan ikan hidup. Umumnya di Indonesia diberikan ikan mas dan sepat yang masih anakan. Namun harus berhati-hati, sebab bukan mustahil ikan membawa bakteri dan penyakit itu juga akan menjangkiti arwana. Udang mati pun disukai arwana, namun untuk pemeliharaan di akuarium, sebaiknya tidak usah diberikan, sebab akan membuat air akuarium keruh dan sisa makanan itu akan mudah membusuk dan menimbulkan penyakit bagi arwana.

Agar arwana tidak juling jangan menyebarkan makanan sekaligus ke dalam akuarium. sebab akan membingungkan arwana dan matanya akan menatap ke segala arah. Berikan jangkrik atau kelabang satu persatu, sehingga ikan hanya akan memburu satu mangsa saja.

Sebenarnya arwana juga memakan kecoa, cicak, laron atau belalang, sebagai selingan jangkrik. Namun, arwana jangan terlalu sering diberi makan cecak, matanya tidak melotot atau tersembul ke luar.

Agar arwana tetap sehat dan berkualitas, yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga air akuarium tetap bersih sehat dan cocok untuk habitat arwana. Maka dari itu, dibutuhkan beberapa obat untuk menjernihkan air dan menjaga agar kondisi akuarium cocok sebagai habitat arwana. Obat-obatan ini umumnya sudah dikemas dalam bentuk jadi, sehingga bisa langsung dibeli di pedagang ikan hias dan mencampurkannya ke air akuarium sesuai dosis yang dianjurkan.

Penyebabnya terbagi dua, yakni organisme nonparasiter dan parasiter. Organisme parasiter yang berasal di virus, bakteri, jamur, cacing atau protozoa. Sedang yang nonparasiter seperti faktor lingkungan, makanan dan keturunan. Namun pada kenyataannya, serangan kedua jenis penyebab penyakit itu sulit dibedakan.

Ada ciri-ciri khas ikan arwana yang teserang penyakit, baik akibat dari parasiter maupun nonpasrasiter, yakni terlihat pasif dan lemah, cenderung berenang di permukaan air, nafsu makan menurun, sulit bernapas, tubuh ikan tidak licin, karena selaput lendir berkurang, sehingga ikan mudah ditangkap. Tanda lainnya, pada bagian dada terjadi pendarahan dan sisik rusak, sirip punggung pecah-pecah.

Faktor lingkungan yang menyebabkan ikan sakit antara lain, pH air. Fluktuasi pH air ini dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti terdapatnya gas CO2 di air. Kemudian perubahan suhu air yang secara tiba-tiba juga sangat mempengaruhi kesehatan ikan. Selain itu berkurangnya jumlah oksigen di dalam air dan adanya gas beracun seperti CO2, amoniak dan polusi air juga akan mengganggu kesehatan ikan. Kemudian faktor makanan, seperti sudah disinggung di atas tadi, memberi makanan ikan segar akan riskan, sebab ikan bisa membawa penyakit. Lalu faktor keturunan juga membawa masalah pada arwana, seperti sisik yang tidak bagus, punggung tidak lurus atau albino dan kembar siam.

Organisme parasiter dapat menimbulkan gejala-gejala infeksi kutu ikan, insang busuk, bintik putih, cacar dan tuberkolosis, terinfeksi jamur Saprolegnia dan Achlya, bakteri perusak sirip dan penyakit gatal.

Bila kita melihat betapa indah dan anggunnya ikan arwana di akuarium, apalagi ketika ia mengejar mangsanya, kita akan terpesona dan kagum. Namun untuk itu, arwana juga membutuhkan perawatan yang saksama dan hati-hati. Sebab banyak jenis penyakit yang siap ’’menerkamnya”.