Grup Karyawan

Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan

Menghitung tingkat turnover karyawan atau labor turnover rate dapat dianalisis dengan menggunakan dua metode; perhitungan satu tahun dan perhitungan masa kerja di bawah satu tahun. Mana yang lebih efektif? Keduanya efektif sesuai dengan kebutuhan analisis.

Tidak Ada Jenjang Karier yang Jelas

Tanpa jenjang karier yang jelas, karyawan mungkin merasa tidak ada kesempatan untuk berkembang di perusahaan. Ini dapat meningkatkan turnover karena kurangnya motivasi dan keengganan untuk tetap berada di tempat yang tidak menawarkan kemajuan karier. Karyawan yang merasa terhambat dalam pengembangan karier mereka cenderung akan mencari kesempatan di tempat lain yang menawarkan jenjang karier yang lebih jelas.

Menyusun Strategi Engagement Karyawan

Menyusun rencana strategi engagement adalah dengan membuat program yang prokaryawan. Misalnya membuat program kompensasi, program reward karyawan, insentif, memberikan program pelatihan skill karyawan dan juga fleksibilitas kerja terutama dalam memenuhi kebutuhan work-life balance karyawan.

Selain itu perusahaan juga harus menerapkan performance review. Hal itu berguna agar perusahaan dapat melakukan evaluasi dan juga menentukan langkah yang harus dijalankan untuk mengembangkan karyawan.

Perusahaan juga harus membuka diri dengan survei tingkat kepuasan karyawan terhadap perusahaan. Sebisa mungkin lakukan setiap bulan.

Apa yang Dimaksud dengan Turnover Karyawan?

Turnover karyawan atau employee turnover adalah sebuah istilah yang mengacu pada perubahan jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan dan masuk ke dalamnya. Tingkat turnover dapat dinyatakan dalam bentuk persentase dan dihitung dengan membandingkan jumlah karyawan yang keluar dalam suatu periode tertentu dengan jumlah total karyawan yang ada.

Makin tinggi tingkat turnover, maka makin banyak karyawan yang keluar dan makin besar juga masalah yang mungkin ada dalam perusahaan tersebut. Masalah-masalah yang ada ketika tingkat turnover karyawan tinggi dapat sangat beragam, mulai dari masalah manajemen sumber daya manusia, kurangnya kesempatan karier, ketiadaan work life balance, kurangnya dukungan dari atasan atau rekan kerja, atau bahkan lingkungan kerja yang tidak sehat.

Di sisi lain, tingkat turnover karyawan yang rendah dapat mengindikasikan bahwa perusahaan berhasil mempertahankan karyawannya, yang mana dapat menghasilkan tenaga kerja yang lebih stabil dan produktif.

Perusahaan dengan tingkat turnover karyawan yang rendah berarti mereka berhasil menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, kesempatan yang setara, kompensasi yang adil, dan lain sebagainya karena karyawan memutuskan untuk terus bertahan bekerja di sana. Kalau kamu ingin tahu bagaimana cara membuat skema kompensasi yang adil, kamu bisa mulai dengan mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi besarannya di artikel ini: Pahami Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kompensasi Karyawan

Apa Saja Penyebab Turnover Karyawan?

Jika kamu sudah memahami tentang apa itu turnover karyawan, hal berikutnya yang perlu kamu ketahui adalah penyebab atau faktor yang mendasari terjadinya turnover karyawan. Simak uraiannya berikut ini!

Gaji dan Beban Kerja yang Tidak Sepadan

Salah satu penyebab tingginya turnover karyawan adalah sistem penggajian dan nilai kompensasi yang tidak seimbang dengan tanggung jawab pekerjaan. Perusahaan dengan tingkat turnover rendah menyadari pentingnya memberikan gaji yang sesuai dengan keahlian karyawan sebagai bentuk penghargaan.

Cara memastikan kompensasi yang sesuai adalah dengan memberikan kenaikan gaji tahunan dan memantau praktik penggajian perusahaan lain, serta menerapkan bonus berdasarkan kinerja proyek.

Apa Saja Jenis Turnover Karyawan?

Turnover karyawan dapat dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu berdasarkan kesukarelaan seorang karyawan keluar, serta fungsi keluarnya karyawan bagi perusahaan. Berdasarkan kesukarelaan, turnover karyawan dapat dibagi menjadi dua, yaitu voluntary dan involuntary. Sementara itu, berdasarkan fungsinya, turnover karyawan juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu functional dan dysfunctional.

Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis turnover karyawan.

Turnover yang voluntary terjadi ketika karyawan memutuskan untuk keluar dari perusahaan secara sukarela. Hal ini bisa terjadi karena berbagai macam alasan, seperti mencari peluang karier yang lebih baik, mencari tawaran gaji yang lebih tinggi, atau mencari lingkungan kerja yang lebih sehat. Perusahaan perlu memahami alasan-alasan di balik turnover yang terjadi karena sukarela ini untuk dapat meningkatkan tingkat retensi karyawan yang baik dan mengurangi tingkat turnover.

Turnover yang involuntary terjadi ketika perusahaan memutuskan untuk mengakhiri hubungan kerja dengan karyawan. Alasan untuk turnover involuntary bisa bermacam-macam seperti kinerja karyawan yang buruk, karyawan melanggar peraturan perusahaan, atau bahkan perusahaan sedang mengalami masalah keuangan.

Perusahaan perlu memastikan bahwa keputusan untuk mengakhiri hubungan kerja dilakukan dengan adil dan transparan, serta memastikan karyawan tetap merasa dihargai dan diakui kontribusinya selama bekerja di perusahaan.

Baca juga: 6 Cara Menghitung Turnover Karyawan dengan Tepat

Turnover yang functional terjadi ketika karyawan yang keluar adalah mereka yang memiliki kinerja yang buruk atau tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dalam hal ini, turnover dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan mengganti karyawan lama yang kurang produktif dengan karyawan baru yang lebih baik.

Turnover yang dysfunctional terjadi ketika karyawan yang keluar adalah mereka yang memiliki kinerja yang baik dan berkontribusi positif pada perusahaan. Dalam hal ini, turnover dapat menjadi masalah bagi perusahaan karena dapat mengurangi produktivitas dan keuntungan perusahaan. Perusahaan perlu melakukan upaya untuk mempertahankan karyawan yang baik dan memahami alasan di balik turnover dysfunctional jika hal tersebut sampai terjadi.

Apa itu Turnover Karyawan?

Secara umum, turnover karyawan adalah aktivitas pergantian karyawan suatu perusahaan yang disebabkan oleh faktor penentu terjadinya perpindahan karyawan tersebut baik secara sukarela maupun tidak.

Sedangkan tingkat turnover karyawan atau labor turnover rate adalah kecenderungan atau intensitas suatu perusahaan mengalami pergantian atau perputaran karyawan. Tingkat turnover diukur berdasarkan jumlah tenaga kerja yang berhenti bekerja dalam periode waktu tertentu.

Karyawan tinggi bukanlah pertanda baik bagi perusahan. Bahkan perusahaan bisa saja merugi karena tingkat turnover karyawan terlampau tinggi.

Cara Pencegahan Naiknya Turnover Rate

Mencegah tingginya tingkat turnover karyawan terutama mencegah perginya karyawan yang dapat menyebabkan disfungsi perusahaan. Tergantung dari sistem dan budaya kerja yang dibangun. Berikut pencegahan yang dapat dilakukan untuk menekan tingkat turnover karyawan.

Menawarkan Paket Kompensasi dan Tunjangan yang Menarik

Menawarkan paket kompensasi dan tunjangan yang menarik juga dapat membantu perusahaan mempertahankan karyawan yang berkualitas. Perusahaan harus memastikan bahwa karyawan dibayar dengan cukup dan adil sesuai dengan kinerja mereka. Selain itu, memberikan tunjangan seperti asuransi kesehatan, program kesejahteraan, dan cuti yang fleksibel juga bisa membantu meningkatkan kepuasan karyawan dan mempertahankan mereka di perusahaan.